Selasa, 26 November 2013

Perilaku Masyarakat terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Budaya



A. Sikap Negatif terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Budaya

11 .      Aksi protes

Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan
rasa tidak puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat.
 Contohnya  : Orang-orang yang protes terhadap undang undang yang telah ditetapkan pemerintah hal ini dapat kita cegah dengan :
     *Sadar bahwa Undang-Undang terdebut ditetapkan atas hasil keputusan bersama bukan hanya untuk kepentingan pribadi/indvidu api untuk kepentingan bersama
    *Menerima setiap keputusan yang telah di musyawarakn bersama


2.      Demonstrasi

Demonstrasi adalah gerakan  massa yang bersifat langsung dan terbuka serta
dengan lisan ataupun tulisan dalam memperjuangkan kepentingan yang disebabkan
oleh adanya penyimpangan sistem, perubahan inskonstitusional, dan tidak efektivitas
sistem yang berlaku.
Contohnya : melakukan aksi demontrasi besar besaran karena tidak setuju dengan kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah
Cara Mengatasinya :
·         Mengefektifkan fungsi dan peranan lembaga-lembaga sosial
Lembaga-lembaga sosial yang dimaksud adalah polisi, pengadilan, sistem adat dan tokoh masyarakat. Lembaga-lembaga sosial ini berfungsi mengawasi setiap tindakan masyarakat agar senantiasa sesuia dengan nilai dan norma.
·         Memberikan pendidikan baik formal atau formal di keluarga dan dimasyarakat.
Pendidikan formal berbentuk sekolah. Sekolah hendaknya menjadi bagian integral dari masyarakat sekitarnya. Seseuai dengan asas pendidikan seumur hidup, sekolah hendaknya memiliki dwifungsi yaitu mampu memberikan formal dan pendidikan nonformal yang berorientasikan pada pembangunan dan kemajuan sehingga dapat



3.      Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan suatu perbuatan yang bersifat antisocial yang
dilakukan oleh anak remaja. Kenakalan remaja dapat terjadi karena faktor keluarga
tidak harmonis sehingga anak bersikap menentang dan melanggar norma dalam
keluarga.

4. Kriminalitas

Kriminalitas adalah pelanggaran norma hkum yang dilakukan seseorang dan
diancam sanksi pidana. Penyebab kriminalitas adalah pertentangan kebudayaan,
perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat mental yang tidak stabil.
Contohnya
*Lahirnya UU penyalahgunaan narkotika (UU No. 9/1976), dimana berdasarkan UU ini penyalahgunaan narkotika merupkan perbuatan yang dapat dipidana.
*Lahirnya ITE sebagai undang-undang terhadap pencegahan kejahatan di dunia maya.
   Cara Mengatsinya :
1.      Penanaman nilai dan norma yang kuat.
2.      Penanaman nilai dan norma yang kuat
3.      Berkepribadian Kuat dan Teguh


 5. Pergolakan daerah

Pergolakan daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan
secara serentak dengan banyak cara untuk memaksakan kehendak.


6.prostitusi

Perilaku menyimpang secara sosiologis diartikan sebagai setiap perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. praktek prostitusi merupakan sebuah gejala penyimpangan sosial yang bisa berawal dari sebuah kondisi keluarga serta dari sebuah interaksi sosial, Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dan kelompok.
Contohnya  : Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah. Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyaksikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang

Cara Mengatasina : Sebagai umat beragama kita sadar jika praktek prostitusi ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur ajaran agama, semua agama mengatakan prostitusi itu tidak baik (haram).
7.Konsumerisme
Pengertian perilaku konsumerisme adalah gaya hidup mewah yang tidak mempertimbangkan efek-efek dari perilaku tersebut. Perilaku hidup konsumtif bahkan sangat merugikan individu dalam tarap personal, walaupun perilaku konsumtif tidak masuk dalam ketegori gangguan perilaku.
Lubis (Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Contohnya : Seseorang yang berkehidupan yang cukup ingin memiliki gaya hidup yang mewah, karena tidak bisa mencapai kehidupan yang mewah tersebut,seseorang tersebut melaku kan tindakan peny impang sosial demi mencapai keinginanya tersebut
  • Cara Mengatasiny : Dengan sadar bahwa kebutuhan untuk prilaku Konsumerisme tersebut sangat meugikan diiri kita sendiri, dan Meningkatkan pendidikan moral dan etika.

 8.Materialisme
        memperoleh kehidupan yang sejahtera dengan sesegera mungkin, sehingga melupakan dimensi moralitas dan kepatutan. Jika ini yang kemudian menjadi pilihan bagi generasi muda, maka masa depan Indonesia sungguh
Contohnya : Melakukan Aksi Korupsi sepertti yang dilakukan oleh Gayus
Cara Mengantisipasinya : melakukan revitalisasi moralitas, sehingga ke depan akan didapatkan keadaan yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan sekarang.
Oleh karena itu, pendidikan karakter bangsa bagi generasi muda tentu sangat diperlukan, sehingga ke depan para pemuda memiliki tanggungjawab moral untuk membela dan membangun Indonesia yang lebih baik.

9..Pola hidup konsumtif
Pola hidup konsumtif merupakan pola hidup yang boros karena suka membelanjakan uang untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Sikap ini semakin berkembang karena media periklanan baik cetak maupun elektronik yang mendorong mendorong masyarakat melakukan tindakan konsumtif.
10.Sikap Individualistik
Sikap individualistik adalah sikap yang mementingkan dirinya sendiri. Sikap ini terjadi karena persaingan hidup yang semakin keras dan berat sehingga membuat manusia makin tidak peduli dengan manusia yang lain, mereka hanya mementingkan kehidupannya sendiri. Sikap tampak nyata pada masyarakat perkotaan. Seperti difat Egosi

11.Munculnya kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial ini terjadi karena masyarakat yang lebih mampu atau kaya akan memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial yaitu adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin yang semakin jauh.
12 Perilaku Kebarat-Baratan
  Westernisasi adalah suatu asimilasi kebudayaan barat atau proses soosial yang memperkenalkan kebiasaan dan praktik-praktik peradaban Barat. Hal ini terjadi karena mereka menganggap semua yang dari Barat modern. Mereka bertingkah seperti orang Barat agar dianggap modern. Buktinya yaitu gaya hidup mereka yang ala barat, mulai dari cara berpakaian hingga pola makan.
  Bila diamati, budaya Barat berpotensi mengubah cara berpikir, cara bekerja, dan cara hidup kita. Ketiga aspek ini tak semuanya negatif atau positif. Dari ketiga aspek itu, cara hidup lebih cepat berubah daripada cara berpikir ataupun cara bekerja. Tanpa sadar masyarakat membiarkan kebudayaan Baratmengubah pola hidup mereka. Gaya hidup masyarakat yang khas sudah mulai menghilang.

            Contohnya : Sifat sifat dunia Barat telah masuk kedalam negeri kita ini, seperti gaya berpakain wanita yang dulunya Indonesia sangat sopan sekarang berubah menjadi sangat tidak sopan, melakukan hal senonohnya, merkanya kehidupan seks bebas di antara remaja saat ini
            Cara Mengatasinya :
Optimis bahwa Gaya hidup kita sendiri lebih baik  dari pada prilaku kebarat-baratn tersebut


B..Sikap Positif terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Budaya

Terbuka (Open Minded)
  Masyarakat dapat bersikap terbuka pada perubahan sosial budaya. Masyarakat akan memperhatikan sesuatu yang baru yang ada disekitar mereka. Setelah itu mereka melakukan seleksi akan pengaruh tersebut.
  Bangsa Indonesia sejak dulu merupakan bangsa yang terbuka terhadap budaya dari luar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya asimilasi maupun akulturasi yang ada di Indonesia. Kebudayaan Betawi misalnya, merupakan asimilasi dari kebudayaan Indonesia, Melayu, Cina, Timur Tengah dan Eropa.
Antisipatif
  Antisipatif adalah sikap tanggap terhadap sesuatu yang sedang dan akan terjadi. Setelah bersikap terbuka dengan perubahan yang terjadi, kita juga harus tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan dan fenomena yang terjadi
Selektif
  Selektif memiliki dua makna, yang pertama melalui seleksi atau penyaringan, yang kedua mempunyai daya pilih.
  Setelah mengetahui bahwa suatu perubahan sosial budaya memiliki pengaruh baik atau buruk, masyarakat kemudian melakukan proses seleksi yakni memilih pengaruh manakah yang memberikan manfaat besar bagi dirinya ataupun orang lain
Adaptif
  Apabila seseorang telah memutuskan bahwa suatu kebudayaan telah membawa pengaruh positif bagi dirinya dan orang lain, ia akan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
  Dengan cara seperti itu, ia akan mudah mengikuti dan menyerap perubahan itu
Tidak Meninggalkan Kebudayaan Asli
  Meski kita telah menerima kebudayaan dari luar, dan telah beradaptasi dengan kebudayaan tersebut. Hendaklah kebudayaan asli kita senantiasa kita jaga dan lestarikan agar jangan sampai hilang. Karena kebudayaan asli kita adalah suatu yang unik dan memiliki nilai yang tinggi

inovatif

semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar